Aku selalu takut ketika batinku merasa aku paling benar. Aku yakin tidak ada manusia yang sempurna dan aku yakin setiap manusia pasti mempunyai sisi baiknya karena Allahlah yang meniupkan ruh pada kita. Mempunyai teman yang bisa saling mengingatkan dan saling menjaga adalah hal yang menyenangkan.
Manusia adalah tempatnya kesalahan dan Allah akan selalu melihat usaha kita untuk memperbaiki. Semoga kita senantiasa di jaga dan di beri kemurahan Allah Swt.
Pengajian Syuhada, Rabu 17/12/13 @Masjid Syuhada Yogyakarta by Ust. Muhammad Ichsan
LEVEL/TINGKATAN DALAM ISLAM
Level/tingkatan umat Islam digambarkan dalam 5 warna yg berbeda.
LEVEL 1 WARNA HITAM
Level ini menggambarkan umat Islam yang berada di lembah hitam yaitu para pelaku kriminal (Napi, PSK, koruptor dll).
Umat Islam di level ini digambarkan sebagai 'Binatang Melata', seburuk-buruk makhluk di sisi Allah seperti yang tersebut dalam :
- QS. Al-Anfal 8:22
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِندَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
"Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apapun."
- QS. Al-Anfal 8:55
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِندَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman."
» Dawaabba = binatang melata/predator = hidupnya merugikan orang lain.
» Seburuk-buruk makhluk adalah yg tuli, tidak tau agama juga yg kafir & tidak mau beriman.
LEVEL 2 WARNA MERAH
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang mengaku Islam tapi tidak mau melaksanakan perintah Allah (tidak sholat, puasa, dll). Mereka tahu tentang sholat & puasa tapi tidak mau tahu/enggan menjalankannya. Mereka tahu masjid, bahkan mungkin rumahnya mepet masjid tapi tidak mau/enggan untuk datang ke masjid.
Mereka juga dinamakan "Islam KTP/Islam Abangan" seperti yg tersebut dalam QS. Al-Baqarah 2:34
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
Iblis tidak mau taat karena dia enggan (dari kata aba'an » abangan)
Umat Islam di level ini digambarkan sebagai 'Binatang Ternak' seperti yg tersebut dalam QS. Al-A'raf 7:179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
Al an'am = binatang ternak » bisa mendengar panggilan sholat/adzan tapi binatang ternak tidak ada yang sholat.
Manusia itu lebih buruk dari binatang karena:
- Sejahat-jahatnya binatang tidak akan membunuh anaknya sendiri meskipun hasil selingkuh » Manusia yang jahat, tega untuk membunuh janin/anaknya sendiri.
- Serakus-rakusnya sapi, ia hanya makan rumput, memamah biak terus tidur » Manusia yang rakus maka semuanya dimakan (sapi, ayam, semen, bata dll)
LEVEL 3 WARNA ABU-ABU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang tidak jelas/campur aduk amalnya » STMJ = Sholat Terus Maksiat Jalan.
Umat Islam di level ini digambarkan sebagai 'Binatang Anjing' seperti yang tersebut dalam QS. Al-A'raf 7:176
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir."
Kenapa anjing?
- Anjing itu cerdik, apa saja bisa dilakukan (jaga rumah, jaga ternak, sirkus, anjing pelacak dll) bisa hal yang positif bisa pula negatif.
- Anjing itu tidak peduli siapa tuannya.
» Anjing polisi ngejar maling, anjing maling ngejar polisi.
» Anjing penjaga rumah akan menggonggong terhadap semua orang (baik/jahat) yang datang. Makanya Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang ada anjingnya.
Indonesia itu pusatnya orang Islam yang abu-abu.
Indikatornya:
- Soal haji » Juara 1 untuk jamaah haji tapi korupsi juga juara 1.
- Masjid » Juara 1 jumlah masjidnya tapi jumlah pelacur juga juara 1.
- Pengajian » Surganya para ustadz tapi surganya narkoba juga.
- Buku Agama » Penerbitnya banyak tapi produsen kondom juga paling banyak.
Allah itu benci kepada masyarakat yang suka mencampur aduk amalnya.
QS. Al-Baqarah 2:42
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui."
Jika suatu bangsa/umat amalnya campur aduk maka Allah akan menimpakan:
- Kehinaan hidup di dunia.
Indonesia » TKI/TKW dilecehkan, tambang emas/batu bara dll dieksplor asing, pejabat tinggi disadap Australia, dihina Malaysia, minyak bumi dikuasai asing dll.
- Disempitkan hidupnya.
QS. Thaha 20:124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."
Kehidupan yang sempit itu indikatornya antara lain:
- biaya sekolah tinggi
- biaya kesehatan tinggi
- biaya kebutuhan pokok tinggi
- angka kriminalitas meningkat
- gelandangan meningkat
- susah mencari pekerjaan
LEVEL 4 WARNA BIRU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang sudah menunjukkan ketaatannya/meninggalkan maksiat.
Disebut Islam Moderat » sudah baik tapi tidak siap menanggung resiko, hanya mau enaknya saja. Mereka ini jika sekali saja mendapatkan kesulitan mudah mutung.
Umat Islam pada level ini, digambarkan sebagai 'orang yang berada di tepi' seperti yg tersebut dalam QS. Al-Hajj 22:11
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَٰلِكَ. هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata."
Beribadah di tepi maksudnya » apabila mendapat nikmat maka bertambah taatnya tapi apabila ditimpa bala langsung protes.
Orang seperti ini mudah sekali untuk menjadi Murtadin.
» Tidak tahan dengan cobaan sakit kemudian disembuhkan oleh seorang romo, maka merasa berhutang budi pada romo tsb kemudian murtad.
Padahal jika mengetahui, sakit itu sebagai kafarat (penghapus dosa) bila saja mau sabar.
Rasulullah Saw bersabda: "Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan & menghapus darinya dosa." (HR.Bukhari)
LEVEL 5 WARNA HIJAU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang ideologis/konsisten. Mereka konsisten beragama dalam keadaan suka maupun duka.
Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”
Intinya:
- Jika bersyukur, maka kebaikan syukur itu untuk dirinya sendiri.
» QS. An-Naml 27:40
Waman syakara fainnama yasykuru linafsihi.
"Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri."
- Jika bersabar, maka kebaikan sabar itu untuk dirinya sendiri.
» QS. Al-Baqarah 2 :153
Innalloha ma'ash shobirin.
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg sabar."
» QS. Al-Baqarah 2 :155
Wabasyirish shabirin
"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar."
Cara mupus/menghilangkan kesedihan bila ditimpa musibah:
Bila mendapat musibah hanya ada 2 pilihan: sabar atau ingkar, keduanya tidak akan mengubah keadaan.
» Bila sudah mati ya tetep mati, bila kena gempa ya tetep gempa, bila hilang ya tetep hilang. Kita sabar atau ingkar tidak akan kembali lagi.
Maka bersabarlah karena inilah jalan para rasul (Innalloha ma'ash shobirin).
Sabar itu itu tidak ada batasnya. Batasnya adalah syariat. Tidak selamanya sabar itu baik. » Bila melihat kemunkaran kita tidak boleh sabar.
Standar sabar ada di QS. Al-'Ashr 103:3
» Watawa shoubil haqqi watawa shoubish shobr.
"Saling menasihati supaya mentaati kebenaran & saling menasehati supaya menetapi kesabaran."
» saling menasehati supaya menetapi kesabaran = pendampingan/empati (mau ngopeni orang yg bermasalah).
Ini yang sulit, karena biasanya kita tidak mau peduli ketika orang lain (apalagi tidak kenal) sedang bermasalah.
Berdasarkan penelitian Dr.Sarlito Wirawan, ternyata yang paling berpengaruh/berkesan dalam kehidupan remaja itu:
- Faktor Religiusitas 0.3%
- Faktor Empati 0.51%
Curhat itu sebagai katarsis empati. Oleh karena itu kita sebaiknya peduli/empati pada masalah orang lain, terutama pada anak sendiri.
» Tepo sliro, iso rumongso. & ojo rumongso iso.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
Iblis tidak mau taat karena dia enggan (dari kata aba'an » abangan)
Umat Islam di level ini digambarkan sebagai 'Binatang Ternak' seperti yg tersebut dalam QS. Al-A'raf 7:179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
Al an'am = binatang ternak » bisa mendengar panggilan sholat/adzan tapi binatang ternak tidak ada yang sholat.
Manusia itu lebih buruk dari binatang karena:
- Sejahat-jahatnya binatang tidak akan membunuh anaknya sendiri meskipun hasil selingkuh » Manusia yang jahat, tega untuk membunuh janin/anaknya sendiri.
- Serakus-rakusnya sapi, ia hanya makan rumput, memamah biak terus tidur » Manusia yang rakus maka semuanya dimakan (sapi, ayam, semen, bata dll)
LEVEL 3 WARNA ABU-ABU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang tidak jelas/campur aduk amalnya » STMJ = Sholat Terus Maksiat Jalan.
Umat Islam di level ini digambarkan sebagai 'Binatang Anjing' seperti yang tersebut dalam QS. Al-A'raf 7:176
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir."
Kenapa anjing?
- Anjing itu cerdik, apa saja bisa dilakukan (jaga rumah, jaga ternak, sirkus, anjing pelacak dll) bisa hal yang positif bisa pula negatif.
- Anjing itu tidak peduli siapa tuannya.
» Anjing polisi ngejar maling, anjing maling ngejar polisi.
» Anjing penjaga rumah akan menggonggong terhadap semua orang (baik/jahat) yang datang. Makanya Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang ada anjingnya.
Indonesia itu pusatnya orang Islam yang abu-abu.
Indikatornya:
- Soal haji » Juara 1 untuk jamaah haji tapi korupsi juga juara 1.
- Masjid » Juara 1 jumlah masjidnya tapi jumlah pelacur juga juara 1.
- Pengajian » Surganya para ustadz tapi surganya narkoba juga.
- Buku Agama » Penerbitnya banyak tapi produsen kondom juga paling banyak.
Allah itu benci kepada masyarakat yang suka mencampur aduk amalnya.
QS. Al-Baqarah 2:42
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui."
Jika suatu bangsa/umat amalnya campur aduk maka Allah akan menimpakan:
- Kehinaan hidup di dunia.
Indonesia » TKI/TKW dilecehkan, tambang emas/batu bara dll dieksplor asing, pejabat tinggi disadap Australia, dihina Malaysia, minyak bumi dikuasai asing dll.
- Disempitkan hidupnya.
QS. Thaha 20:124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."
Kehidupan yang sempit itu indikatornya antara lain:
- biaya sekolah tinggi
- biaya kesehatan tinggi
- biaya kebutuhan pokok tinggi
- angka kriminalitas meningkat
- gelandangan meningkat
- susah mencari pekerjaan
LEVEL 4 WARNA BIRU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang sudah menunjukkan ketaatannya/meninggalkan maksiat.
Disebut Islam Moderat » sudah baik tapi tidak siap menanggung resiko, hanya mau enaknya saja. Mereka ini jika sekali saja mendapatkan kesulitan mudah mutung.
Umat Islam pada level ini, digambarkan sebagai 'orang yang berada di tepi' seperti yg tersebut dalam QS. Al-Hajj 22:11
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَٰلِكَ. هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata."
Beribadah di tepi maksudnya » apabila mendapat nikmat maka bertambah taatnya tapi apabila ditimpa bala langsung protes.
Orang seperti ini mudah sekali untuk menjadi Murtadin.
» Tidak tahan dengan cobaan sakit kemudian disembuhkan oleh seorang romo, maka merasa berhutang budi pada romo tsb kemudian murtad.
Padahal jika mengetahui, sakit itu sebagai kafarat (penghapus dosa) bila saja mau sabar.
Rasulullah Saw bersabda: "Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan & menghapus darinya dosa." (HR.Bukhari)
LEVEL 5 WARNA HIJAU
Level ini menggambarkan perilaku umat Islam yang ideologis/konsisten. Mereka konsisten beragama dalam keadaan suka maupun duka.
Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.”
Intinya:
- Jika bersyukur, maka kebaikan syukur itu untuk dirinya sendiri.
» QS. An-Naml 27:40
Waman syakara fainnama yasykuru linafsihi.
"Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri."
- Jika bersabar, maka kebaikan sabar itu untuk dirinya sendiri.
» QS. Al-Baqarah 2 :153
Innalloha ma'ash shobirin.
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yg sabar."
» QS. Al-Baqarah 2 :155
Wabasyirish shabirin
"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar."
Cara mupus/menghilangkan kesedihan bila ditimpa musibah:
Bila mendapat musibah hanya ada 2 pilihan: sabar atau ingkar, keduanya tidak akan mengubah keadaan.
» Bila sudah mati ya tetep mati, bila kena gempa ya tetep gempa, bila hilang ya tetep hilang. Kita sabar atau ingkar tidak akan kembali lagi.
Maka bersabarlah karena inilah jalan para rasul (Innalloha ma'ash shobirin).
Sabar itu itu tidak ada batasnya. Batasnya adalah syariat. Tidak selamanya sabar itu baik. » Bila melihat kemunkaran kita tidak boleh sabar.
Standar sabar ada di QS. Al-'Ashr 103:3
» Watawa shoubil haqqi watawa shoubish shobr.
"Saling menasihati supaya mentaati kebenaran & saling menasehati supaya menetapi kesabaran."
» saling menasehati supaya menetapi kesabaran = pendampingan/empati (mau ngopeni orang yg bermasalah).
Ini yang sulit, karena biasanya kita tidak mau peduli ketika orang lain (apalagi tidak kenal) sedang bermasalah.
Berdasarkan penelitian Dr.Sarlito Wirawan, ternyata yang paling berpengaruh/berkesan dalam kehidupan remaja itu:
- Faktor Religiusitas 0.3%
- Faktor Empati 0.51%
Curhat itu sebagai katarsis empati. Oleh karena itu kita sebaiknya peduli/empati pada masalah orang lain, terutama pada anak sendiri.
» Tepo sliro, iso rumongso. & ojo rumongso iso.