WONDERFUL FAMILY

Pengajian Samara Jum'at,  27/03/2015 @Masjid JIH by ust. Cahyadi Takariawan (Jogja Family Center)
Mertosanan kulon, potorono, banguntapan
HP 081392022222

WONDERFUL FAMILY

Masalah yang terjadi dalam keluarga sebetulnya hampir sama antara keluarga yang 1 dengan yang lain dan terjadi berulang-ulang karena kita tidak mau mengambil pelajaran dari masalah orang lain. Padahal kalau kita tahu maka masalah tersebut bisa dicegah agar gak terjadi.

Setiap pasangan ketika ditanyakan apa tujuannya dalam berumah tangga adalah menuju surga, mencapai kebahagiaan dunia akherat. Tapi termyata mrereka tidak cukup konsisten/menunjukkan perilaku seperti itu.
Sambil berjalan menuju surga, pasangan suami istri saling berantem/bertengkar.
Problematika hidup orang yang ingin menuju surga sebetulnya bukan masalah besar.
Mereka merasa masalahnya berat/besar karena tumpukan dari masalah kecil yang tidak segera diselesaikan (masalah gunung pasir).
Gunung pasir tsb dari jauh keliatan besar tapi jika didekati termyata hanya kumpulan partikel pasir.
Hal ini karena adanya "Gejala Pembiaran" ➡ masalah dibiarkan menumpuk tak terselesaikan.

Teori Konflik Pasangan:
1. Tidak ada pasangan yang tidak punya konflik.
Semakin dekat hubungannya, semakin punya potensi besar untuk timbul konflik.
Orang merasa kecewa karena punya harapan/ekspektasi yang besar pada pasangannya.
Dengan orang lain apalagi yang tidak ada hubungan, orang tidak akan merasa kecewa karena tidak punya ekspektasi terhadap org tersebut.
Hub suami istri = hub yang khas, unik, intim.
Garwo = Sigaraning nyowo = soulmate
Dlm Al-Qur'an digambarkan seperti pakaian.
QS. Al-Baqarah 2:187
Hunna libasul lakum wa antum libasul lahunna (dia adalah pakaian bagimu, dan engkau adalah pakaian baginya).

Tiap keluarga pasti punya masalah. Urip iku wang sinawang. Rumput tetangga tampak lebih hijau dari rumput sendiri. Keluarga yang nampak baik2 saja pasti ada masalahnya juga. Yang membedakan keluarga 1 dengan yang lainnya adalah bagaimana cara mereka bisa keluar dari konflik dengan cara cepat dan mudah. 
Masalah tdk untuk dihindari tp untuk dihadapi, dikelola, dimanage.
Tdklah patut jika kita berdoa, "Ya Allah, jangan beri aku masalah!"
Berdoalah: "Ya Allah, berikanlah aku kemampuan, beri aku keberkahan dlm masalahku ini!"

2. Masalah biasanya terjadi pd 3 level.
Segeralah keluar sejak masih di level 1!!!
Level 1 : Konflik yang tidak kelihatan 
Perasaan tidak nyaman ➡ Ketemu gak nyaman, menyapa gak nyaman.
Blm muncul pertengkaran, belum melampiaskan kemarahan.
Seringkali perasaan tidak nyaman ini muncul akan dibiarkan.
Level 2 : Konflik yang keliatan
Sudah mulai ada pertengkaran, saling marah, saling tuding.
Jika masih dibiarkan akan masuk ke level 3.
Level 3 : Fighting
Mulai ada pertengkaran fisik (KDRT), piring terbang, dll.
Fighting bisa dicegah jika bisa keluar dari level 1 n jgn menunggu masuk ke level ke 2.
Jika msk level 2 sdh sulit untuk meredakan, apalagi di level 3 pasti ada yang tersakiti.
Orang kalau emosi pasti memilih kata2 yang paling menyakitkan, menjatuhkan, paling mustahil.
Misal: "Kamu gak pernah mendengarkan aku!!!" 

Bagaimana cara keluar dr konflik level 1?
Tidak sulit sepanjang ada kemauan.
Begitu muncul rasa gak nyaman maka MENDEKATLAH.
Ada 3 macam pendekatan: secara fisik, psikis, spiritual.

Mendekat cara fisik = saling berpelukan, meluruhkan berbagai persoalan yang dihadapi. Pelukan itu membahagiakan, menenangkan. 1x pelukan suami akan menambah 1hr angka harapan hidup istri. Istri yang sering dipeluk suami akan nampak awet muda.

Suami istri harus tahu ilmu tentang berumah tangga, antara lain ttg "waktu tidur".
Dimensi waktu ➡ harus bersama waktunya ke ranjang walaupun nanti tidurnya tidak bersama, kalau tidak bisa bersama harus minta ijin.
Dimensi tempat ➡ harus bersama 1 ranjang, tidak boleh beda ranjang apalagi beda kamar tidur. Walaupun suami ngorok disyukuri saja krn itu pertanda suaminya msh hidup.
Dimensi perasaan ➡ harus nyambung, menyatu. 
Agar perasaan menyatu jangan bawa gadget ke tempat tidur, karena:
- tdk bagus dr segi kesehatan (radiasi), 
- mengganggu hub suami istri. 
Nomophobia (no mobile phobia) = bid'ah baru (gak bisa hidup tanpa hp, dikit2 buka hp, narsis, bahkan sholat pun bw hp)
Dimensi posisi ➡ posisi tidur akan berbeda antara pengantin br n lama.
Ketika menikah Allah akan berikan 2 hal, yaitu mawaddah n rohmah.
Perbedaan pengantin baru n pengantin lama:
pengantin baru ➡ mawaddah (cinta yg menggebu2) 
Cara tdrnya berhadapan n berpelukan, baunya wangi, ucapan sblm tdr :"selamat tidur sayang, semoga mimpi indah."
pengantin lama ➡ Rohmah (cinta yg mendalam)
Cara tidurnya berpunggungan, bau balsem,  ucapan sblm tidur :"geser dikit dong!!!"

Tdr yang direkomendasikan : istri miring ke kanan, suami juga miring ke kanan dan memeluk istri dr belakang.

3. Konflik bs diselesaikan sepanjang ke 2nya mau menyelesaikan
Gegaraning wong akrami, dudu banda dudu rupa, amung ati pawitane
(Modal utama org menikah bukan harta dan wajah tp hati).
Luput pisan keno pisan. (Kalau salah dr awal kan berakibat panjang).
Yen gampang luwih gampang. Yen angel, angel kalangkung. Tan kena tinumbas arto.
(Yg membuat hidup sulit/mudah ya kita sendiri. Kalau dijadikan mudah akan mudah penyelesaiannya).
Setiap keluarga pasti akan ketemu situasi mudah/berat. Tapi sangat sedikit keluarga yang sdh menyediakan Pintu Darurat Keluarga (PDK).
Pintu darurat fungsinya untuk keluar jika situasi darurat.
Jika sudah merumuskan pintu darurat maka tidak akan bingung akan menyelamatkan diri dr pintu yang mana.
Jika msh muda (pengantin baru) bisa ada 4 PDK.
Semakin tua hrs semakin bijak, makin mudah menyelesaikan masalahnya. Jadi cukup 1 langkah PDK. 
Rumuskan sendiri PDK nya krn tiap pasangan itu unik, tidak akan sama 1 dg lainnya. Merumuskan PDK hendaknya disepakati bersama antara suami istri ketika dlm kondisi tdk marah.
PDK ➡ Jika suami marah, istri hrs bgmn begitu jg sebaliknya.
Misal: PDK istri
Jika saya marah dan terucap kata cerai maka yakinlah bahwa itu hanya emosi maka jgn dimasukkan hati.
Jika saya marah dan keluar rumah maka saya hanya akan ke rumah ortu atatau rumah kakak saya.

Maka jika terjadi istri marah n bilang cerai maka suami sdh tahu kalau istrinya hanya emosi dan jika istri keluar rmh tinggal dicari di rmh ortu/kakaknya.

Data dr kementrian agama RI: Rata2 40 org bercerai tiap jam. Tertinggi se Asia Tenggara.

Jika istri merasa tidak bisa menasehati suami jangan putus asa. Nasehat tertolak krn isi dan waktunya tidak pas.
Jika mau kasih nasehat tetapkan dulu tujuannya :
untuk memarahi suami
Setelah marah istri merasa lega tp tetap tidak berhasil krn pada dasarnya tidak ada orang yang suka dimarahi.
Laa tardhob walakal jannah
(Jangan suka marah, maka surga untukmu)
Kalau mau marah tahan 1 detik dan tanyakan pd diri sendiri : pengin surga atau tidak?

untuk mengubah suami agar mjd baik. 
Gunakan kalimat yang tepat. Jangan menyinggung keahliannya n menganggapnya tertuduh.
Ketika menasehati suami jangan menggunakan kata2 larangan sbb: 
⚠"Kamu gak tahuu kan?"
Laki2 menganggap penting keahlian, tidak mau dikatakan gak tau. 
Wanita menganggap penting kebersamaan (majlis taklim, arisan, posyandu). Gak penting isinya apa, pokoknya asal rame bareng2.

⚠"Mas kita ada masalah, ayo kita bicarakan!"
Jgn begitu, krn suami akan merasa tertuduh.
Sebaiknya suami diajak ngobrol dl jika sdh nyaman br msk ke masalah tanpa pakai  pendahuluan kata2 larangan tadi.

Biasanya pertengkaran ke 2 terjadi krn mempertengkarkan tentang cara bertengkar yang pertama. 
"Semua ini gara2 kamu to!"
tidak ada org yang bisa menyembunyikan rasa bersalahnya. Walaupun salah, suami tidak mau mengakui, bisa jadi krn  egonya atau krn cara istri menyampaikannya.

Jika suami selingkuh tapi sdh sadar, sudah tobat, sudah putus dg selingkuhannya, walaupun suami tdk minta maaf jgnlah diungkit2 lg.
Jika istri menuntut suami minta maaf justru akan membuat suami menjauh, krn merasa dipaksa.

Jadilah sahabat bagi pasangan. Sahabat itu tidak ada yang disembunyikan, rela menceritakan  apa saja bahkan aibnya, suka dukanya.
Jika bisa bersahabat, apapun masalah suami istri (masalah keluarga, keuangan, bisnis, saudara dll) bisa diobrolin dg enak tanpa menyinggung perasaan pasangannya.