Menggapai Martabat Yang Mulia

Pengajian Syuhada, Rabu 02/04/2014 masjid Syuhada Yogyakarta by Ust. Budi (PP.Sinar Melati, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman)

MENGGAPAI MARTABAT YG MULIA

Sejak Nabi Adam as diciptakan, manusia banyak menghadapi persoalan hidup. Kita telah mengambil keputusan (setelah mendapat hidayah dari Allah), yaitu beragama Islam. 
Kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling mulia. Kemuliaan ini harus kita pertahankan.
QS. At-Tin 95:4


لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Untuk menggapai martabat mulia:
1. Harus selalu bersandar/yakin kepada Allah Swt.
2. Setiap langkah hidup kita diniati dengan ibadah.
3. Semua yg kita lakukan hanya mengharap ridlo Allah Swt.
4. Harus selalu ingat/dzikir pada Allah Swt.
5. Harus berusaha keras untuk memiliki karya/amal sholih.
6. Harus istiqomah yg berlandaskan keikhlasan.
7. Berserah diri/tawakal kepada Allah Swt.

PENJELASAN
 Harus selalu bersandar/yakin kepada Allah Swt.
Yakin bahwa yang kita sembah hanya Allah. Allah yang memberi, Allah yang menghidupkan & mematikan, Allah yang mengatur segalanya.
Ciri orang mukmin: taat, jihad, hijrah (orang yang sanggup mengadakan perubahan)

Diriwayatkan dari Sufyan Ibn ‘Abdullah r.a. menceritakan; ‘Aku telah berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, nyatakan untukku di dalam Islam ini satu ungkapan yang mana aku tidak akan bertanya lagi tentangnya dari orang lain selain engkau." Jawab Rasulullah saw, "Katakanlah; ‘Aku beriman kepada Allah’ dan kemudian hendaklah kamu istiqamah."
(HR. Imam Ahmad, an-Nasai, Muslim, at-Tirmizi dan Ibnu Majah)

Suatu ketika ada orang yg menanyakan pada Bilal, "Ya Bilal, apa kenikmatan yang paling tinggi yang telah kamu rasakan?" Jawab Bilal, "Kenikmatan yang paling tinggi yang aku rasakan tatkala aku ditelentangkan di atas padang pasir ditindih batu." Pada saat itu Bilal yakin akan datang pertolongan Allah. Begitu juga ketika Ibrahim as dibakar, dia tidak merasa takut karena yakin bahwa Allah pasti akan menolongnya. Kita harus yakin bahwa Allah sumber segala sumber.

وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Watawa shoubil haqqi watawa shoubish shobr.
"...Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Orang yg yakin pada Allah & suka menolong maka Allah akan berikan ampunan & rezeki yang banyak.
Ali bin Abi Thalib ketika baru saja pulang disambati Fatimah tidak punya makanan. Ali mengajak Fatimah mencari-cari barangkali ada sisa bahan makanan di dalam rumah tapi ternyata malah menemukan uang 7 dinar. Kemudian Ali bermaksud ke pasar membeli bahan makanan untuk keluarganya. Pada saat itulah Ali didatangi sepasang suami istri yg membawa seekor unta. Mereka minta tolong kepada Ali untuk membeli untanya seharga 7 dinar untuk biaya pengobatan orang tua mereka yang sedang sakit. Akhirnya Ali membeli unta tsb karena Ali punya keyakinan bahwa Allah akan menolongnya. Benar saja, ketika Ali sedang membawa unta tsb ke pasar, di tengah jalan ketemu saudagar kaya dan membeli untanya seharga 70 dinar.

QS. Al-Anfal 8:74

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوا وَّنَصَرُوا أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia."

QS. An-Nisa 4:114

لَّا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."

Ada 7 golongan orang yang tidak akan rugi: 
a. Orang yang beriman pasti beruntung 
"Qod aflahal mu'minun" (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman)

b. Orang yang selalu bersyukur
QS. Ibrahim 14:7

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

c. Orang yg cerdik 
Suatu ketika Gubernur Abu Musa disuruh oleh Khalifah Umar bin Khattab ra untuk menghitung harta bendanya tapi dia tidak mampu. Nasehat Umar bin Khattab ra, "Hai Abu Musa, ketahuilah fasilitas yang diberikan Allah akan memiliki kekuatan amal apabila segera digunakan. Sedangkan waktu itu terbagi 3. Waktu yang lalu sudah bukan milik kita. Waktu yang akan datang belum tentu milik kita. Waktu sekaranglah milik kita. Maka janganlah suka menunda-nunda amal."

d. Orang yang pemberani
e. Orang yang bersikap istiqomah
f. Orang yang ikhlas
g. Orang yang tawakal 
Kualitas tawakal ada 3 : 
- tidak pernah mengeluh (qolbun salim), 
- ridlo (menerima dg senang hati smua pemberian Allah), 
- mahabbah (cinta pada Allah)