Fadilah

Pengajian Syuhada, Rabu 30/04/2014 @masjid Syuhada Yogyakarta by Ust. Harpiyanto

FADILAH (KEUTAMAAN)

Seseorang yang mendapat fadilah akan beda dengan yang tidak mendapat fadilah. Orang yang mendapat fadilah akan merasakan nikmat dunia & akherat. Tapi sesunguhnya fadilah di akherat lebih baik daripada di dunia. 
QS. Ad-Dhuha, 4:
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ

"Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)."

Orang yg mendapat fadilah di akherat:
1. Kelak di akherat, jarak matahari dengan kepala kita hanya 1.000 km (bandingkan dengan jarak sekarang sekitar 145 juta km). Keadaan pada saat itu terjadi lautan peluh (saking panasnya). Bagi orang yang mendapat fadilah akan mendapat kesejukan karena di atas kepalanya ada yang memayungi.
2. Ketika melewati jembatan shirot yang bagai rambut dibelah 7 (untuk menggambarkan saking sulitnya). Bagi orang yang mendapat fadilah, akan dapat melewati shirot secepat kilat. Hal itu karena selain mendapat fadilah juga mendapat syafaat (pertolongan) Nabi yang berada diujung shirot seraya berdoa, "Allohumma salimni ummatiii.." (ya Allah, selamatkan itu umatku yaa Allah).

Syarat mendapat fadilah :
1. Imamun adilun (pemimpin yg adil)
- Pengertian 'pemimpin'
Pada dasarnya setiap kita itu pemimpin dan nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita.
Pemimpin yang paling berat adalah suami.
"Qu anfusakum wa ahlikum naro" (Jagalah dirimu & ahlimu dari siksa api neraka)
Ahli yang dimaksud adalah istri karena banyak wanita yang masuk neraka karena suka melawan suami.
Suami tanggung jawabnya berat karena harus bisa membimbing istrinya.
"Nasehatilah istrimu dengan cara yang baik karena ia terbuat dari tulang rusuk." Tulang rusuk itu bengkok (menggambarkan sifat wanita)
Misal : jika suami tahu kalau istrinya suka rumpi & suami tidak melarangnya maka suaminya yang berdosa.
- Pengertian 'adil'
Adil itu sulit & berat tapi bisa asalkan mau.
Misal : biasanya orang kalau nyumbang di pernikahan lebih banyak ke orang kaya daripada ke orang miskin.
Adil itu menempatkan sesuatu pada proporsinya.
Misal : Ortu punya 2 anak gadis yang 1 cantik & yang 1 kurang cantik, maka seharusnya yang kurang cantik diberi baju & penampilannya lebih bagus agar keliatan lebih menarik.
Adil itu ga harus sama.
Suami kadang ga bisa adil terhadap ortu & istrinya. Kebanyakan suami lebih memperhatikan istrinya daripada ibunya. Padahal suami harusnya cenderung kepada ortu, sedangkan istri cenderung pada suami karena suami sebagai pengganti ortunya.

2. Kelompok orang yang masih muda tapi getol beribadah kepada Allah.
Muda yang dimaksud adalah usia dibawah 40 tahun.
Karena rata-rata anak muda malas untuk beribadah. Karena itu berbuat baik janganlah ditunda-tunda. 

3. Kelompok manusia yang hatinya senantiasa terkait di masjid.
- orang laki-laki/wanita yang selalu berusaha sholat jama'ah di masjid. Untuk wanita jika sholat di masjid akan menimbulkan fitnah maka sebaiknya sholatnya di rumah saja.
Fitnah disini misalnya keberadaan wanita tsb mengganggu jamaah laki-laki (datang ke masjid pakaiannya sexy ga berjilbab)
- selalu mengurusi kegiatan di masjid (bersih-bersih masjid, urun uang untuk pengajian, dll)

4. Dua orang yang berkasih-kasihan yang bertemu & berpisah karena Allah.
- Persahabatan jika salah satunya tidak baik maka lebih baik pisah (misal teman suka dugem, rumpi dll sebaiknya jangan diteruskan karena khawatir ikut dosa)
- Pernikahan jika sudah beda visi misi sebaiknya pisah (misal suami suka mabuk, judi dll)

5. Orang yg ketika bersedekah dengan tangan kanannya sampai tangan kirinya tidak melihat.
Ketika membantu hanya dia & yg dibantu yg tau. Lebih ikhlas lagi ketika yg dibantu tidak tau siapa yg membantu.

6. Orang laki-laki yang ditawari berzina dengan wanita cantik tapi menolak karena takut kepada Allah.
Begitu juga dengan wanita yang menolak ketika digoda laki-laki lain.

7. Kelompok orang yang ketika sendiri kemudian mengingat dosa-dosanya & kemudian menangis.
Bukan sekedar menangis dibuat-buat, tapi tangisan yang keluar karena takut pada Allah.
Manusia itu penuh dosa. Kita bisa masuk surga bukan karena amalan kita tapi karena kasih sayang Allah. Maka mulailah dengan menyebut nama Allah ketika melakukan setiap kegiatan.