Minggu, 29 Mei 2016

ALHAMDULILLAAH, ANAKKU 'NAKAL'!

👫ALHAMDULILLAAH, ANAKKU 'NAKAL'! 

Yang masuk ke dalam pola pikir ketika mendengar kata 'nakal' adalah anak yg usil, susah diatur, bikin jengkel ortu tapi dibalik nakal itu anak biasanya kreatif, inovatif, lain dari anak lainnya.

Beberapa fenomena yang terjadi:
Sangat mudah menemukan ortu yang mengeluarkan statemen nakal paad anaknya.
Ortu lebih suka anak yang cerdas, santun, kreatif, baik, sholih, anteng.
Padahal ketika anak aktif sesungguhnya dia ingin mengeksplore keingintahuannya.
Berapa banyak anak yang terpaksa menelan ide2 positifnya hanya karena ortu buru2 menjudge yang negatif.
Mainkan tombol 'pause' sesering mungkin, agar kita bisa tumbuh menjadi ortu yang 'wise'.

Alhamdulillah, anakku nakal :
➡ Satu pesan untuk tekan tombol 'pause'. Berhentilah sejenak sambil memikirkan, Ya Allah, ini message nya apa?
➡ Mengungkapkan apa yang kita lihat, bukan apa yang kita pikir.
Belajar menghargai indera kita. Ungkapkan tanpa penilaian.
Tiap anak lahir fitrah, suci, gak nakal.
➡ mensyukuri kenakalan anak adalah merespon sikap anak yang sesungguhnya.
➡ ortu n anak saling terbuka akan tercipta kesetiaan, menghindari anak dari kenakalan.

Kenyataan di sekitar kita...
- Menjadi ortu sbg 'efek samping dr perkawinan'
- Peran 'apa boleh buat' menimbulkan perasaan berat n tertekan
- Tdk ada persiapan khusus mjd ortu
- MANA YG LEBIH BANYAK: ketika berkomunikasi dg ortu, anak2 yg menunjukkan semangat, tdk begitu semangat ato sama sekali tdk berminat?
- MANA YG LEBIH BANYAK: ketika berkomunikasi dg anak2, ortu yg menunjukkan semangat, tdk begitu semangat ato sama sekali tdk berminat?
- Anak2 menerima kata2 negatif 6x lbh banyak dr kata2 positif (Bobby de Porter)

Dunia anak adalah bermain. Masuklah dalam dunia anak dengan semangat. Dengan begitu akan memunculkan kualitas anak dan ortu bisa merespon kenakalan anak dengan cerdas, tetap berakhlak.

                 ATTITIDE & BEHAVIOUR
                                   ⏫
                            PARADIGM
(mind frame, persepsi, gambaran mental)

Apa gambaran kita ttg anak menentukan sikap dan perilaku kita kepada anak.
Ilmu hanya menggerakkan amal, ilmu gak bisa merubah sikap.

Otak menyerap simbol melalui eksternal.
How the brain absorb the symbol that go through the human senses:
Visual, auditery, kinesthetik, olfactory, gustatory
Useful to deal with the 'outside world'.

Jika mengalami hal yang buruk gunakan tombol pause n gt gambaran mental di otak kita maka akan mengubah persepsi.

Jika kita mengatakan apa yg kita pikir bukan apa yg kita lihat maka akan memberi label negatif pd anak.
➡ liat anak tdk jujur lgs dibilang nakal/bohong.
Anak terlanjur dianggap/disimpulkan negatif. Pdhal sebenarnya anak punya maksud lain. Jika label negatif dilakukan trs menerus bisa mjd 'sampah mental'.
Ortu hrs menyadari ketidaksadarannya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Contoh kisah agar ortu tekan tombol pause, jangan buru2 menjudge anak 👇

"🍎🍎Kisah Dua Buah Apel🍎🍎"

Seorang anak kecil memegang dua buah 🍎🍎 di kedua tangannya.
Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya, "Sayang.., boleh aku minta 🍎 satu?"
Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengan cepat menggigit 🍎🍎 nya, satu demi satu...

Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, tapi senyum telanjur luntur dari wajah nya... 😕

Kemudian si anak menyodorkan 🍎 yang telah digigitnya tadi.
Dengan sukacita dan 😊 senyum ceria dia berkata, "Ini untuk Ibu, yang ini LEBIH MANIS!"

Saudaraku, siapapun anda, seberapapun pengalaman & pengetahuan anda, jangan tergesa menilai seseorang, siapapun dia. 
Beri orang lain kesempatan utk memberikan penjelasan dgn caranya sendiri.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Apakah anak kita merasa:
💓Dicintai                 💔dibenci 
💓Dimengerti           💔dilupakan
💓Dihargai                💔dicerca
💓Bernilai                 💔tak bernilai
💓Aman                     💔tertekan
💓Bersahabat          💔bermusuhan
💓Disukai                   💔ditolak

Pola Asuh Negatif:
♧Melihat & memperlakukan anak sbg hak milik
♧Berusaha membentuk anak sesuai keinginan ortu
♧Tdk bisa mjd teman bagi anak
♧Mengalah pada keinginan anak/ortu
♧Kontrol
♧Mencoba untuk mjd sempurna
♧Memberikan nasehat/menghukum
♧Sangat melindungi
♧Menghindari perasaan terutama emosi negatif

Pola Asuh Positif:
♡Melihat & memperlakukan anak sbg amanah
♡Memgasuh & mengembangkan anak untuk mjd dirinya sendiri
♡Menghormati & mendukung anak
♡Tegas, tetap & fokus pada usaha mencari faktor sebab * solusi
♡Membimbing
♡Mengajarkan & mendidik bahwa kesalahan/kegagalan adalah keadaan agar kita dpt mengambil pelajaran untuk lbh baik.
♡Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar terbaik.
♡Menawarkan pengawasan secara wajar
♡Mengizinkan anak untuk mengekspresikan emosi negatifnya secara baik.

Kita menginginkan anak sbg muttaqina imama ➡ perlakukan anak sbg calon imam (anak dihargai dg tulus, jgn bohong pd anak krn itu artinya ortu telah khianat pd anak ➡ melukai perasaan dan kepercayaan anak pd ortu.

Prevensi ➡ ketrampilan pencegahan.
Wilayah yg kadang2 dilupakan.
Misal: anak dpt hadiah hp seharusnya dikatakan cara penggunaannya, krn hp bs u jd jalan perilaku beresiko.
Semakin sering ngobrol dg anak ttg kejadian sehari2 bs u langkah prevensi, bs u pelajaran hidup.

Marah pd anak boleh dilakukan asal :
♡Marah yg memastikan anak tetap merasa dicintai.
♡Kemarahan yg tdk menjadikan anak kehilangan harga diri.
♡Jgn terpola (jgn tiap hari)
♡Hindari kekerasan fisik ➡ anak tdk menyesal/kapok krn sdh hafal.
♡5 menit kemarahan ortu mengakibatkan bbrp sel anak mengalami depresi.

3 unsur dlm Komunikasi:
1. Pilihan kata
2. Kata2 itu terdengar seperti apa
3. Kata2 itu terlihat seperti apa

Yg membedakan antara 2 n 3 ada pd nada n bahasa tubuh. 
Semakin mahir memainkan nada n bhs tubuh akan mendapatkan 100%.

Suara alam mudah menurunkan gelombang otak (brain wave) ➡ memudahkan anak msk ke suasana nyaman.
Sampaikan pesan pd anak pd posisi deep sleep.